Monday, October 04, 2004

Scenario : Death of Lydia A. Tarigan

Gw lagi membayangkan salah satu cara gue meninggal di masa depan
(sorry, a little gloomy here.. )


[Indonesian] click! *hehe biar lebih seru..* !!

CAUTION !! CORNY MATERIAL BELOW!!

Alkisah taun 2020.. (I’ll be 39 then, but I still look like a 29) Bumi menjadi semakin kacau morat marit. Polusi mencapai tingkat terparah, semakin susahnya mendapatkan cinta sejati (njrit!), Setiap orang setiap hari berangkat beraktivitas seperti robot.. di dalam hatinya, mereka menjerit-jerit untuk memperoleh kesejahteraan.. Dan paling parah.. semua negara menjadi satu.. (ga tau deh itu parah apa engga.. hihihi) dan diperintah oleh satu orang kaisar (yak! Kaisar!) yang kerjaannya tiap hari nyimenk udara segar (karena udara segar udah jarang didapat, saking langkanya, tuh udara jadi bisa memabukkan dan bikin giting.. hauehauhua). Keceriaan hanya didapat dari anak-anak berusia 1-7 tahun. Begitu menginjak usia ke 8, mereka berubah jadi anak yang depresi dan tidak akan ceria lagi sepanjang hidupnya. (anjrit, NGERI abiss.. )
Sampai ketika suatu hari, tiba-tiba langit membelah dan keluar suara yang menggelegar.. gar.. gar...

"HEY KALIAN MANUSIA.."
Semua manusia pun menengok ke atas (dari seluruh pelosok dunia, kompak bow nengok ke atas) dan sejenak merasakan kembali sedikit kebahagiaan..

Sang suara berkumandang kembali
"APA KALIAN MAU KEADAAN BUMI SEPERTI DULU LAGI? ADA KEBAHAGIAAN, ADA KECERIAAN, ADA HARAPAN??"

Semua mata langsung berbinar-binar.. dan tak lama kemudian, mereka menggangguk berbarengan...

"TANPA BASA-BASI, KALIAN BISA MENDAPATKANNYA... "

Orang-orang pun bertepuk tangan dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang cukup lama, mereka bisa tertawa dan tersenyum lagi (oh NO, kok gw semakin norak ya? Haha.. bagi yang ga tahan, you may stop here.. Peringatan ke 2)

“TAPI..”

‘DON’T!!’ ternyata ada tapinya bo..pikir semua orang

“IYA DONK MEN! GILAK AJA LO GUE KASIH HADIAH, TAPI GA ADA BALASANNYA..” sang suara menjawab pikiran semua umat manusia..

“KALIAN HARUS MENJAGA DENGAN BAIK SELURUH SUMBER DAYA ALAM” *pesan sponsor dari aktivis lingkungan*
“KALIAN HARUS BERUSAHA MENJAGA PERDAMAIAN”
“dan.. KALIAN HARUS MENGORBANKAN SEORANG PEREMPUAN YANG MUKANYA AWET MUDA, LUCU, BERPERAWAKAN TIDAK TINGGI, ANAK BUNGSU,….”

*dem! banyak amat niy syaratnya* ”

“.. UMUR 39 TAHUN, TAPI KAYANYA MASHI KELIATAN KAYAK 29 TAHUN, DULUNYA...."

perlahan-lahan seperti sudah diprogram semua orang melirik ke arah gue.. hihihi.. saat itu gue sedang berada di Milan, abis jemput anak sekolah…

* Sekelumit tentang kehidupan gue *

Anak tersebut adalah buah perkawinan gue dengan Francesco Coco, yang saat itu udah jadi Presiden nya klub Milan United – Inter Milan dan AC Milan merger di bawah 1 bendera pada tahun 2015. Kami bertemu untuk pertama kalinya ketika gue jalan-jalan ke Milan, setelah dateng ke Cannes, soalnya iklan gue masuk nominasi Cannes Lions 2008 (ciyeh.. muda berbakat, global pula! *aih inget Lutuye jadinya.. Gaya gaul global.. huhuhuhu*)

Kita bertemu pas gue lagi nonton Inter Milan latian di markas mereka di Appiano Gentile.
Ga tau kenapa, Francesco Coco yang lagi pemanasan lari keliling lapangan, tiba-tiba menengok ke arah gue.. Gue yang juga lagi memperhatikan dia sontak tersenyum semanis dan sok imut abis bis bis.. Gue pikir, kapan lagi pandangan gue bisa bersiboku ama dia.. Hahaha..

( I TOLD YOU.. THIS IS CORNY! Ini peringatan ke 3.. )

Akhirnya karena pandangannya terpaku pada gue, Francesco Coco pun menubruk tiang gawang bola.. (hahahaha srimulat goes to Milan). Tim medis pun datang mengecek keadaannya. Gue antara kasian campur takut, jangan2 gw ntar disalahin lagi.. Huhuhu.. Ge-er berkepanjangan.. di akhir latihan, ada 2 orang petugas meminta kesediaan gue untuk ikut ama mereka.. Ternyata gue dipanggil booow sama Francesco Coco..
Deg2an.. “This is it.” pikir gue.. ‘the moment I’ve been waiting for..’ Selama bertahun-tahun gue membayangkan kejadian ini, memimpikan pertemuan ini..


..bersambung di kesempatan berikutnya..

(padahal udah males nerusin tuh.. huhuhuu)

DEATH SCENARIO: RELOAD

Dikelilingi oleh tatapan nanar dan penuh harap dari semua orang, gue jadi salting donk..
Ya iya siy emang, ciri-ciri yg disebut sang Suara sama ama gue.. cuman… cuman.. Pikiran gue penuh dengan penolakan-penolakan..

Semua orang perlahan lahan mengangkat tangan kanannya dan menunjuk ke arah gue.. (anjrit HORROR bener.. hahahaha)

“bukan.. bukan saya..” ucap gue pelan..

“TINGGAL DI EROPA, PADAHAL ASLINYA DARI TAPANULI INDONESIA”

“bukan.. “

“MENYUKAI KENTANG, DAN PALING TAKUT DIKEJAR ORANG GILA” (ref. lihat: This and That)

“iya sih.. tapi…”

“PERNAH MENGANGGAP MENCONTEK ITU BUKAN SESUATU HAL YANG SALAH”

“anjrit! Tau dari mana tuh?? Kan masih SD”

“DIKAGUMI DAN DIELU2KAN OLEH TEMANNYA FARINA

“Oh iya? Wow.. I never know that.. Thanks Cong.. *sambil melihat ke arah kamera..hahaha*”

“DAN SEBELUM SAYA BERSUARA INI, DIA SEDANG MENJEMPUT ANAKNYA YANG..”

“OKAY! Okay! Iyaaa!! Itu SAYA ! ITU SAYAAAAAAAAA”

“YA GA PERLU HISTERIS GITU JUGA SIH..” ucap sang suara

Semua orang masih memandang ke arah gue..

Hening sesaat.. semenit.. 3 menit.. 15 menit.. 50 menit…

Dan ada suara orang berlari dari arah belakang, oh itu suami gue.. Bang Coco Tarigan.. *huaehuaehuahuaa..*
Dia memandang gue tanpa berkata apa-apa
Sementara anak gue mulai menitikkan air mata..

wow.. udah lama tidak ada emosi seperti ini.. jadi sang suara ga maen2, beneran lho doi..’pikir gue

Gue tertunduk lesu.. Jika memang dunia bisa kembali bergairah.. jika memang dunia dapat kembali hidup..

Coco pun langsung memeluk gue..
Erat.

*ciyeh jadi sedih gini…*

Lama… Hening kembali… Lydia dan Francesco Coco berpelukan..

Gue berucap pelan.. “I have to do this..”

“I know..” potong Francesco Coco.

Setelah kami berpelukan, memeluk anak kita, duduk sebentar, ngupi2 dulu.. *huhuhu*

Tiba saatnya..
Kematian gue…

Semua orang berkumpul di alun-alun kota Milan..

“WAIT!.. saya mau permintaan terakhir, “

“OK, APA ?”

“Saya mau.. didatangkan orang-orang berikut : keluarga lengkap (keluarga inti dan batih), teman-teman dari TK sampe kerja, salah satu keturunan mantan Presiden Indonesia SOEKARNO, keturunan Audrey Hepburn, Oprah Winfrey , John Mayer , Ian Somerhalder(Rules of attraction), Chad V. (peserta For Love or Money 2 yg menang), rekan-rekan sejawat Francesco Coco di MILAN United….”

(Sang Suara *kerennya: THE VOICE* sibuk mencatat)

“.. anggota Cirque du soleil mentas 10 menit dulu, dan kematian saya tolong diiringi oleh nyanyian Josh Groban.. membawakan lagu hitsnya yang sudah lawas “

(THE VOICE mikir) Gokil ni cewe..
THE VOICE: “BAIKLAH.. “

*Poof!*

Semua permintaan gue dikabuli..

“TIBA SAATNYA.. PADA HITUNGAN KE 4, KAMU AKAN MERASA LEMAH.. LUNGLAI.. ITU KARENA SISTEM TUBUH KAMU AKAN BERHENTI PERLAHAN-LAHAN, TAPI TENANG.. KAMU TIDAK AKAN MERASA SAKIT..”

“1..”

“Oh Selamat tinggal semua.. “ucap gue berusaha tenang

(background music: You raise me uuupppp.. so I can stand on mountains ….)

“2..”

“Smoga dunia kembali bersinar ya..”

(background music: You raise me up, to walk on stormy seas)


“3..”

“aarrgh.. lemes beneran ni men..”

(background music: I am strong, when I am on your shoulders;)



“4..”

(background music: You raise me up… To more than I can be)

“Bubye My love..” untuk Francesco Coco..

Titttttttttttttttttttttttttt… *SFX: Bunyi alat pemacu jantung berhenti*


The End


What???? Heeey.. I want to die for a cause !
Hahahaha..

2 Comments:

Blogger Farina Situmorang said...

Erm...................................... *speechless*...................

4:37 PM  
Anonymous Anonymous said...

hahahahhhaha.....interesting story!!!!
3G...Gokil..Garing..but Good....

9:24 PM  

Post a Comment

<< Home